Our Mindset is the Beginning of Our Destiny. Philemin Robert Antonis

Our Mindset is the Beginning of Our Destiny. Philemin Robert Antonis
Our Mindset is the Beginning of Our Destiny. Robert Philemon Antonis

Rabu, 29 Juni 2011

Blessings from the Charismatic Guru

Whatever you do, work at it with all your heart, as working for the Lord, not for men.”
[Colossians 3:23]

Petikan kalimat di atas menggambarkan poin terpenting yang saya serap dari Mr. Robert, sosok yang teramat kharismatik dan saya hormati. Apapun yang kita lakukan, jangan lupakan integritas. Integritas sejatinya berarti kesempurnaan, kesatuan, keterpaduan, ketulusan, mendukung pembentukan sosok pribadi manusia sesuai yang diharapkan yaitu manusia yang “mulia”. Integritas saya artikan demikian: melakukan segala yang harus saya lakukan agar menjadi manusia yang sesuai dengan kehendak Tuhan sang pencipta.

Inti yang saya tangkap adalah bila seseorang memiliki integritas, dalam kehidupan kesehariannya mampu menjadi sosok manusia panutan, atau sebagai tuntunan, bukan tontonan. Sosok manusia seperti itu sangat jarang dijumpai, bahkan mungkin tidak ada, apalagi dijaman seperti sekarang ini. Padahal, kata Integritas cocok dan relevan dengan  kondisi bangsa Indonesia yang sedang berbenah diri melalui good governance dan clean government. Yang penting bagi kita sekarang ini adalah membuat mengadakan “perubahan” menjadi manusia Indonesia yang lebih baik. Bagaimana caranya? Jawabannya saya pelajari dari Mr. Robert: be a blessings!

Bagi saya beliau ini lebih dari dosen, Mr. Robert adalah inspirator bagi kita semua. Bertemu Mr. Robert benar-benar terasa seperti berkat. Setiap kali kelas masuk Mr. Robert selalu penuh antusiasme tinggi mengajar dan selalu berbagi hal-hal baru. Kalau saya metaforkan, Mr. Robert ibarat obor yang menyala, mungkin obor olimpiade yang tidak bisa padam. Motivasi beliau untuk mengajar sangat besar, lebih dari yang diajar, bahkan mungkin tiga hingga empat kali lipat, sehingga yang kami semua juga turut terbakar oleh ‘obor’ beliau.

Mr. Robert selalu mengajarkan mata kuliah dengan menyenangkan, ramah dan cerdas. Beliau menyajikan berbagai informasi yang sangat bermanfaat, yang diajarkannya tidak hanya sekedar teori akan tetapi beliau juga mengajarkan bagaimana aplikasinya di dalam kehidupan nyata. Inilah tipe dosen yang membuat negara kita bisa berkembang. Sekali lagi, yang menarik adalah cara Mr. Robert membawakan kuliah, sungguh tidak seperti kuliah pada umumnya, lebih ke arah diskusi yang asyik adalah beliau selalu melempar joke yang asik, orisinil dan relevan. Ya relevan dalam arti tidak mengada-ada, tetap dalam koridor  topik yang dibahas.

Kalau ada dosen yang tidak mau beradu argumen dengan mahasiswa, Mr. Robert sungguh berbeda. Beliau mengajak mahasiswa menjadi Agent of Change. Beliau mengajak kami semua untuk berpikir kritis, maju, dan yang paling menyenangkan adalah kami berdiskusi bersama, belajar bersama dan mencoba mencerna secara mendalam mengenai topik-topik perkuliahan, dengan bimbingan Mr. Robert tentunya.

Saya ingat pada kelas pertama Mr Robert yang selalu ramah dan (hampir) selalu pakai batik ini menyapa kita satu persatu dengan ramah. Jelas sekali orangnya humble. Sungguh orisinil! Sejujurnya saya katakan, saya belum pernah bertemu dengan dosen seperti Mr. Robert. Bahkan, rekan-rekan ‘seperjuangan’ saya yang awalnya hanya masuk untuk sit in sekali dua kali menjadi ketagihan untuk ikut kelas beliau. Cool! Smart tapi low profile. Sungguh luar biasa. Kecintaan Mr. Robert pada Indonesia membuatnya selalu tampil ber-Batik-ria (saya jadi terinspirasi juga). Itu hanya pada tahapan artefak, tapi jauh di dalam hati, pikiran dan jiwanya berkibar merah putih.

Mr. Robert menurut saya sosok inspirator yang mempunyai minat tinggi dalam pengabdian, entah untuk perguruan tinggi, pemerintah ataupun masyarakat. Hal ini nampak dari banyak hal. Pengabdiannya selama 5 tahun pada Pemerintah Daerah Jawa Timur. Juga motivasinya untuk datang ke kelas dan meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya sebagai Anggota Tim Gubernur memang murni untuk memberikan ilmu kepada kami semua, mahasiswa didiknya. Cita-cita kedepannya bahkan juga murni pengabdian, mengabdi pada dunia pendidikan dan saudara kita yang tidak mampu. Jelas bahwa bagi beliau, uang bukan segalanya. Itu impresi yang saya tangkap dari Mr. Robert.  Tema penting yang perlu kita tangkap adalah bagaimana Mr. Robert bisa memiliki pandangan untuk melakukan pengabdian seperti itu? Jawabannya adalah pada mindset.

Mindset ini harus dipegang teguh. Agar Indonesia dapat berubah, maka mindset kita harus berubah. Perubahan ini memang berat namun kita bias mulai dari kita sendiri, seperti Mr. Robert yang sudah sejak lama menetapkan mindset-nya untuk menjadi blessings bagi sesama. Dalam kesehariannya ini diwujudkan dalam banyak hal yang tidak bisa saya jabarkan disini karena sangat banyak sekali. Intinya, mindset ini sungguh luar biasa, mampu mengubah kita dan akhirnya mengubah jalan hidup kita, persis seperti yang dijelaskan Mr. Robert.

Wah luar biasa. Beliau memang sosok luar biasa, penuh pemikiran dan berjiwa pemimpin. Passion yang Mr. Robert tunjukkan sungguh sampai ke kami semua. Kami bias merasakan passion beliau untuk mendidik kita semua, mengajarkan ilmunya dan berbagi layaknya sahabat. Beliau suka dan sangat menikmati apapun yang beliau lakukan, asalkan menjadi berkat bagi semua. Dengan mindset demikian dan didukung dengan passion serta integritas, otomatis hasilnya luar biasa. Inilah yang ingin ditunjukkan Mr. Robert pada kami, cita-citanya bahwa suatu saat Indonesia bisa bangkit dan menjadi lebih baik. Mr. Robert sungguh patut dijadikan teladan, lebih dahulu memberi contoh pada kita untuk memiliki mindset yang benar dan menjadi agent of change bagi Indonesia.

Sosok pendidik, the real guru sudah saya temukan dalam diri Mr. Robert. Guru yang seperti inilah, yang akan lama dikenang oleh mahasiswanya, termasuk saya. Bahkan, ketika mahasiswa telah lulus dari program MM Ubaya ini dan (mungkin) bekerja di suatu tempat di manapun, seringkali moment-moment dengan Mr Robert pasti akan dirindukan dan menjadi sebuah kenangan indah tak terlupakan. Kalau boleh saya rangkum, kira-kira inilah poin-poin penting yang dimiliki oleh Mr. Robert yang membuat kami semua sangat menikmati masa-masa perkuliahan Budaya Organisasi:
  1. Menyampaikan informasi dasar dengan sangat baik, terlihat sekali bahwa beliau sangat menguasai bidang keilmuannya.
  2. Membuat hal yang sedang dibahas menjadi jelas, mengaitkan hal-hal yang diterangkan rinci dengan poin yang ingin disampaikan dan menyeimbangkan antara contoh spesifik dan prinsip-prinsip umum
  3. Membingkai informasi—menempatkannya dalam gambaran yang lebih besar (utuh). Sebelum menyajikan suatu topik, Mr Robert memberikan pengantar tentang topik yang akan dibahas. Ketika menjelaskan topik, beliau mengaitkan potongan-potongan informasi yang diberikan pada hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya dan yang akan disebutkan kemudian. Sesudah menjelaskan topik tersebut, beliau memberikan ringkasan tentang topik yang telah dibahas.
  4. Berpindah dari topik ke topik secara terorganisasi.
  5. Menjawab pertanyaan dengan baik, berusaha mengetahui apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh penanya. Mr. Robert menjawab pertanyaan tersebut secara langsung dengan cara yang menarik.
  6. Menjaga mahasiswa tetapi tertarik dan membuat suasana kelas hidup, Membuat variasi dalam memberikan kuliah dengan cara menjawab pertanyaan. Menceriterakan lelucon atau anekdot yang relevan. Juga jargon-jargonnya termasuk ‘the brekele things’ sangat lucu sekali menurut saya.
  7. Menguasai apa yang hendak disampaikan dan menyampaikan apa yg dikuasai. Beliau menguasai materi dengan baik, penyampaiannya bisa diterima dengan mudah, dan smart and up to date sehingga bisa memberikan penjelasan dengan contoh kasus yang ada.
  8. Memotivasi mahasiswa/i nya agar semakin baik prestasinya, semangat belajarnya
  9. Jelas Mr. Robert ingin mahasiwanya aktif dan tidak one man show
  10. Ramah dan fun namun tetap punya kharisma, sehingga sangat dihormati dan dikagumi mahasiswanya.
Saya beruntung telah masuk ke kelas Budaya Organisasi dan berkesempatan menimba ilmu dari Mr. Robert.
Terima kasih atas segala ilmu yang sudah diberikan pada kami. 
You're really a blessings for us.
 





Sandy Christian(MM 41)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar