 |
| Mr. Robert |
DR. Philemon Robert Antonis yang lebih dikenal dengan Mr. Robert dilahirkan pada 24 Oktober 1961 di Jakarta. Karena ayahnya adalah orang Eropa dan ibunya adalah orang Indonesia, Mr. Robert lebih banyak tinggal di luar negeri dan telah berkeliling di 30 negara, sehingga Beliau fasih berbahasa asing, misalnya Indonesia, Inggris, Belanda, Jerman, dan Perancis.
Pada tahun 1980, Mr. Robert mempelajari manajemen sumber daya manusia di European Business and Management Institute, kemudian melanjutkan ke American Program of Psychology. Beliau juga belajar teologi selama 6 tahun.
Dari ayahnya, Beliau telah belajar untuk berbisnis. Pada usia 21 tahun, Beliau telah mencoba berbisnis, sesuai dengan keahliannya, yaitu karateka (Dan 7). Usahanya adalah Health, Wellness and Martial Arts Institute (Mensana Incorpore Sano) dibuka di 3 kota, yaitu Rotterdam, Eindhoven, dan Antwerpen. Mr. Robert juga membuka usaha di Singapura dengan bidang perdagangan lintas negara, juga membuka usaha katering dan event organizer di Eropa, kemudian usaha konsultan bisnis antara Asia dan Eropa di Jakarta. Pada usia 41 tahun, Beliau berhenti menjadi pengusaha dan fokus pada life innovator.
Dari keberhasilan yang ada, Mr. Robert pernah masuk ke penjara (waktu krismon) di Bali karena dituduh, meskipun tidak melakukan. Vonisnya adalah 5 tahun, namun ketika 1,5 tahun berjalan, Mr. Robert terbukti tidak bersalah. Kejadian tersebut membawa hikmah, yaitu Mr. Robert mengenal Tuhan dan akhirnya menjadi seorang hamba Tuhan.
Pengabdiannya terhadap Indonesia, meskipun berwajah bule, tidak kalah dengan orang Indonesia asli. Beliau yang sering memakai baju batik itu telah 5 tahun bekerja (hingga sekarang) untuk pemerintahan provinsi Jawa Timur sebagai konsultan untuk investasi asing. Selain itu, Beliau juga mengajar di UBAYA baik di strata-1 (S1) maupun di strata-2 (S2).
Dari keberhasilan yang ada, Mr. Robert pernah masuk ke penjara (waktu krismon) di Bali karena dituduh, meskipun tidak melakukan. Vonisnya adalah 5 tahun, namun ketika 1,5 tahun berjalan, Mr. Robert terbukti tidak bersalah. Kejadian tersebut membawa hikmah, yaitu Mr. Robert mengenal Tuhan dan akhirnya menjadi seorang hamba Tuhan.
Pengabdiannya terhadap Indonesia, meskipun berwajah bule, tidak kalah dengan orang Indonesia asli. Beliau yang sering memakai baju batik itu telah 5 tahun bekerja (hingga sekarang) untuk pemerintahan provinsi Jawa Timur sebagai konsultan untuk investasi asing. Selain itu, Beliau juga mengajar di UBAYA baik di strata-1 (S1) maupun di strata-2 (S2).
